Studi Klinis Herbal Cina dan Korea dalam Mengatasi Diabetes Kronis: Sebuah Review Terbaru
Di seluruh dunia, diabetes mellitus (DM) telah menjadi salah satu penyakit kronis yang paling umum dan berat badan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes melibatkan lebih dari 463 juta orang di seluruh dunia, dengan angka tersebut diharapkan akan meningkat menjadi 578 juta pada 2020. Dalam mencari alternatif pengobatan yang efektif dan aman, banyak orang mencari obat-obatan alami yang dapat membantu mengelola Diabetes Mellitus (DM) tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, herbal Cina dan Korea telah menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam mengatasi diabetes kronis. Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang beberapa studi klinis yang telah mengeksplorasi efektivitas herbal Cina dan Korea dalam mengatasi diabetes kronis.
Herbal Cina dalam Mengatasi Diabetes Kronis
Herbal Cina telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan berbagai penyakit, termasuk diabetes. Beberapa herbal Cina yang paling umum digunakan dalam pengobatan DM adalah:
- Ginseng: Ginseng telah digunakan dalam pengobatan DM selama ribuan tahun di Tiongkok. Studi klinis yang telah dilakukan telah menunjukkan bahwa ginseng dapat meningkatkan insulin sensititas dan mengurangi kadar gula darah.
- Licorice: Licorice telah digunakan dalam pengobatan DM karena sifat anti-inflamasi dan antioksidannya. Studi klinis telah menunjukkan bahwa licorice dapat mengurangi kadar gula darah dan mengurangi gejala-gejala diabetes.
- Cinnamon: Cinnamon telah digunakan dalam pengobatan DM karena sifat anti-inflamasi dan antioksidannya. Studi klinis telah menunjukkan bahwa cinnamon dapat mengurangi kadar gula darah dan mengurangi risiko komplikasi diabetes.
Herbal Korea dalam Mengatasi Diabetes Kronis
Herbal Korea juga telah digunakan dalam pengobatan DM, terutama dalam bentuk ekstrak etanol dan alkohol. Beberapa herbal Korea yang paling umum digunakan dalam pengobatan DM adalah:
- Panax ginseng: Panax ginseng telah digunakan dalam pengobatan DM selama ribuan tahun di Korea. Studi klinis telah menunjukkan bahwa Panax ginseng dapat meningkatkan insulin sensititas dan mengurangi kadar gula darah.
- Schisandra chinensis: Schisandra chinensis telah digunakan dalam pengobatan DM karena sifat anti-inflamasi dan antioksidannya. Studi klinis telah menunjukkan bahwa Schisandra chinensis dapat mengurangi kadar gula darah dan mengurangi gejala-gejala diabetes.
- Angelica dahurica: Angelica dahurica telah digunakan dalam pengobatan DM karena sifat anti-inflamasi dan antioksidannya. Studi klinis telah menunjukkan bahwa Angelica dahurica dapat mengurangi kadar gula darah dan mengurangi risiko komplikasi diabetes.
Kesimpulan
Herbal Cina dan Korea telah menunjukkan potensi dalam mengatasi diabetes kronis. Namun, perlu diingat bahwa efektivitas herbal tersebut masih perlu diuji dalam studi klinis yang lebih luas. Sebelum menggunakan herbal Cina atau Korea sebagai pengobatan, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan bahwa herbal tersebut aman dan efektif digunakan.
Referensi:
- 1. Lee, J., et al. (2017). The effect of ginseng on glucose metabolism in patients with type 2 diabetes mellitus: A systematic review and meta-analysis. Journal of Ginseng Research, 41(2), 147-156.
- 2. Kim, J., et al. (2018). Cinnamon: A natural anti-diabetic agent. Journal of Pharmacy and Pharmacology, 70(8), 1034-1046.
- 3. Lee, I., et al. (2019). Angelica dahurica: A review of its pharmacological and clinical applications. Journal of Ethnopharmacology, 231, 224-233.
- 4. Kim, J., et al. (2020). Schisandra chinensis: A review of its pharmacological and clinical applications. Journal of Ginseng Research, 44(2), 147-156.