Kamis, 4 Desember 2025

Kesehatan Umum
  • 22

Dampak Diabetes pada Lansia dan Cara Menangani

Dampak Diabetes pada Lansia dan Cara Menangani

Di Indonesia, angka diabetes melitus semakin meningkat, terutama di kalangan lansia. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2020, ada sekitar 4,9 juta orang yang menderita diabetes di Indonesia, dengan jumlah tersebut diharapkan akan terus meningkat. Salah satu kelompok yang paling rentan terhadap diabetes adalah lansia, karena kondisi fisik dan kesehatan yang sudah mengalami penurunan.

Dampak Diabetes pada Lansia

Diabetes dapat menyebabkan berbagai dampak yang signifikan pada lansia, termasuk:

  1. Kerusakan Jaringan Kulit: Diabetes dapat menyebabkan kerusakan jaringan kulit, yang dapat menyebabkan gatal-gatal, iritasi, dan bahkan infeksi.
  2. Kerusakan Ginjal: Diabetes dapat menyebabkan kerusakan ginjal, yang dapat menyebabkan efisiensi filtrasi darah yang buruk dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit lain seperti hipertensi dan stroke.
  3. Kerusakan Saraf: Diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang dapat menyebabkan gejala seperti kebasuhan, kelemahan, dan kesulitan bergerak.
  4. Pengaruh pada Keseimbangan Elektrolit: Diabetes dapat menyebabkan pengaruh pada keseimbangan elektrolit, yang dapat menyebabkan gejala seperti kejang, kelelahan, dan kesulitan bergerak.
  5. Pengaruh pada Kesehatan Jantung: Diabetes dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, seperti koroner dan stroke.

Cara Menangani Diabetes pada Lansia

Untuk mengatasi dampak diabetes pada lansia, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Pengelolaan Gula Darah: Lansia yang menderita diabetes harus melakukan pengelolaan gula darah yang tepat, dengan memantau kadar gula darah secara teratur dan melakukan perubahan pola makan dan olahraga yang seimbang.
  2. Pengelolaan Berat Badan: Lansia yang memiliki berat badan yang berlebihan dapat mengalami risiko terhadap diabetes yang meningkat. Oleh karena itu, melakukan pengelolaan berat badan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko terjadinya diabetes.
  3. Pengelolaan Kolesterol: Lansia yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi dapat mengalami risiko terhadap penyakit jantung. Oleh karena itu, melakukan pengelolaan kolesterol yang tepat dapat membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung.
  4. Pengelolaan Stres: Lansia yang mengalami stres dapat mengalami risiko terhadap diabetes. Oleh karena itu, melakukan pengelolaan stres yang tepat, seperti meditasi, yoga, dan olahraga, dapat membantu mengurangi risiko terjadinya diabetes.
  5. Pengawasan Dokter: Lansia yang menderita diabetes harus melakukan pengawasan dokter secara teratur untuk memantau kondisi diabetes dan melakukan perubahan pola hidup yang diperlukan.

Kesimpulan

Diabetes dapat memiliki dampak yang signifikan pada lansia, namun dengan melakukan pengelolaan yang tepat, lansia dapat mengurangi risiko terhadap diabetes dan mengatasi dampak diabetes. Oleh karena itu, penting bagi lansia untuk melakukan pengawasan dokter secara teratur dan melakukan perubahan pola hidup yang seimbang untuk mengelola diabetes dengan efektif.