Sabtu, 6 Desember 2025

Pola Konsumsi
  • 13

Daging Merah dan Peningkatan Risiko Gangguan Mood

Daging Merah dan Peningkatan Risiko Gangguan Mood: Apa yang Perlu Diketahui

Daging merah, atau daging hewani, telah menjadi bagian dari diet manusia selama berabad-abad. Namun, beberapa penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko gangguan mood, termasuk depresi dan kecemasan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang hubungan antara daging merah dan gangguan mood, serta apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut.

Apa yang Terdapat di Daging Merah yang Membuat Risiko Gangguan Mood Lebih Tinggi?

Daging merah mengandung beberapa nutrisi yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, termasuk:

  1. Histamin: Histamin adalah senyawa yang terkandung dalam daging merah dan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat. Penelitian menunjukkan bahwa histamin dapat meningkatkan tekanan darah dan frekuensi detak jantung, yang dapat memicu gangguan mood.
  2. Sangitoxin: Sangitoxin adalah senyawa yang terkandung dalam daging merah dan dapat mempengaruhi fungsi otak. Penelitian menunjukkan bahwa sangitoxin dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.
  3. Arakon: Arakon adalah senyawa yang terkandung dalam daging merah dan dapat mempengaruhi fungsi otak. Penelitian menunjukkan bahwa arakon dapat meningkatkan risiko gangguan mood.

Bagaimana Daging Merah Meningkatkan Risiko Gangguan Mood?

Konsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko gangguan mood melalui beberapa cara, termasuk:

  1. Meningkatkan kadar insulin: Daging merah dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah, yang dapat memicu gangguan mood.
  2. Meningkatkan tekanan darah: Daging merah dapat meningkatkan tekanan darah, yang dapat memicu gangguan mood.
  3. Mengganggu keseimbangan hormon: Daging merah dapat mengganggu keseimbangan hormon, termasuk hormon yang terkait dengan mood, seperti serotonin dan dopamin.

Apakah Semua Jenis Daging Merah Berisiko Meningkatkan Risiko Gangguan Mood?

Tidak semua jenis daging merah sama. Penelitian menunjukkan bahwa daging merah yang lebih rendah dalam kandungan histamin dan sangitoxin, seperti daging sapi dan daging kambing, lebih aman untuk dikonsumsi daripada daging merah yang lebih tinggi dalam kandungan, seperti daging babi dan daging ayam.

Bagaimana Membataskan Risiko Gangguan Mood dengan Mengonsumsi Daging Merah?

Untuk mengurangi risiko gangguan mood dengan mengonsumsi daging merah, Anda dapat melakukan beberapa hal, termasuk:

  1. Konsumsi daging merah dalam jumlah moderat: Pastikan Anda mengonsumsi daging merah dalam jumlah moderat, sekitar 1-2 porsi per minggu.
  2. Pilih daging merah yang lebih rendah dalam kandungan histamin dan sangitoxin: Pilih daging merah yang lebih rendah dalam kandungan histamin dan sangitoxin, seperti daging sapi dan daging kambing.
  3. Kombinasikan dengan makanan lain: Kombinasikan daging merah dengan makanan lain yang kaya akan nutrisi, seperti sayuran dan buah-buahan, untuk memastikan Anda mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.

Kesimpulan

Daging merah dapat meningkatkan risiko gangguan mood, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau terlalu sering. Namun, dengan mengonsumsi daging merah dalam jumlah moderat dan memilih jenis daging merah yang lebih rendah dalam kandungan histamin dan sangitoxin, Anda dapat mengurangi risiko gangguan mood. Pastikan Anda juga melakukan kebiasaan sehat lainnya, seperti berolahraga secara teratur dan mendapatkan cukup tidur, untuk menjaga kesehatan mental Anda.